Bantuan Hermes kepada Para Kucing Besar di Seluruh Dunia!

Holla catlovers! Kembali lagi di cattery.co.id yang pastinya selalu memberikan informasi terkini dan terbaik seputar kucing kecil hingga kucing besar hanya untuk catlovers semuanya! Lalu, kami mengawali artikel hari ini dengan sebuah pertanyaan yang mungkin akan dijawab serentak oleh catlovers wanita.

Ini pertanyaannya : Apakah catlovers senang berbelanja?. Ya, dapat dipastikan hampir seluruh dari kita merupakan orang yang senang berbelanja, dan bagi wanita tentunya fashion merupakan salah satu alasan mengapa belanja selalu menjadi kegiatan yang tidak pernah absen setiap minggunya.

Pada saat berbelanja di mall-mall besar di Indonesia, pasti kita tahu secara tersirat perihal beberapa took fashion-trendsetter yang ternama dan banyak memiliki booth disana tanpa perlu kami sebutkan. Lalu, diantara brand-brand besar tadi mungkin kita sering melihat ada nama “Hermes”.

Ya, itu merupakan salah satu brand fashion-trendsetter yang sudah sejak dulu berdiri dan tetap digandrungi oleh kaum hawa. Namun sekiranya, apa hubungan daripada brand besar tersebut dengan berita kucing yang akan kita bahas hari ini? Penasaran? Maka dari itu lanjutkan baca cattery.co.id kali ini ya!

Thierry Hermes, pendiri Hermes pertama kaliPin
Thierry Hermes, pendiri Hermes pertama kali

“Hermes” merupakan sebuah merk fashion trend-setter yang terkenal dengan produk tas-nya yang amat anggun dan pastinya sangat berkelas. Namun produk dari Hermes tidaklah hanya berjenis tas, melainkan juga baju, celana bahkan parfum. Tentunya tetap dalam citra berkelas dan anggunnya yang tidak pernah lepas.

Tidak diragukan lagi, Hermes memang berasal dari kota mode dunia yang pasti sudah kita tahu, Paris, Perancis pada tahun 1837 (tahun pertama Hermes prduksi). Lambangnya yang khas dan menunjukkan ada sebuah kereta pelana dengan seekor kuda yang siap menariknya telah dipatenkan sejak tahun 1950 yang silam.

Pendiri pertama Hermes adalah Thierry Hermes yang merupakan seorang penjual tas yang terbuat dari kulit pada masa itu (dan tentunya masih jauh dari interpretasi tas Hermes model sekarang) dan setelah perusahaan kecil-kecilan yang ia tekuni ini turun temurun diteruskan oleh anaknya, kini Hermes sendiri telah menjadi brand fashion internasional yang tentunya memiliki sisi design yang sangat berkelas dan juga harga yang pasti selangit sekaligus juga sensasi yang tiada tara yang dibuat oleh Hermes sendiri.

Logo Hermes dengan gambar kereta kudaPin
Logo Hermes dengan gambar kereta kuda

Hermes menjalin sebuah kerjasama dengan Panthera yang bergerak pada bidang konservatori kucing-kucing besar

Kali ini, sensasi apa yang dibuat Hermes? Ternyata Hermes menjalin sebuah kerjasama dengan Panthera. Ok, pertanyaan pertama, apa itu Panthera? Panthera adalah sebuah orgnasisasi besar di dunia yang memiliki tujuan untuk mengkonservasi seluruh jenis kucing besar di dunia. Jadi dapat dikatakan Panthera merupakan sebuah organisasi yang selalu perduli dan melakukan yang terbaik untuk menjaga eksistensi kucing besar (harimau, macan dan singa) agar tetap terjaga dan terkendali.

Pertanyaan kedua, mengapa Hermes yang bergerak di bidang fashion menjalin sebuah kerjasama dengan Panthera yang merupakan sebuah organisasi yang bergerak pada bidang konservasi hewan liar?

Jawabannya, Hermes ternyata telah lama mengadakan kerjasama ini dalam rangka untuk ikut serta menjaga populasi kucing besar di dunia dengan menyumbangkan dana yang sangat besar kepada Panthera yang terus melakukan operasi penyelamatan kucing besar di seluruh dunia.

Fokus dari Hermes dan Panthera sebagai kucing besar yang telah terancam punah adalah antara lain : macan tutul, macan kumbang, cheetah dan singa. Sebelumnya Panthera dan beberapa organisasi konservatori hewan liar sempat berhenti beroperasi dikarenakan tersendat pada masalah dana.

Tema pameran yang diadakan oleh Hermes dan Panthera di Bruce Museum

“Banyak yang mengatakan dan juga percaya bahwasannya masa depan alam liar akan hilang sehilang-hilangnya melihat ketertarikan manusia terhadap kayu ivory, tanduk rusa, gading gajah, kulit harimau dan bahkan hutan liar yang secara illegal dijual dan belikan” tukas seorang editor majalah Traveler, Pilar Guzman.

Lalu, disini Hermes juga sangat menyadari hal tersebut. Maka dari itu Hermes menarik seorang designer yang selalu bertemakan alam liar dalam torehan sktesanya yang bernama Robert Dallet. Robert bukan kali pertama menjadi bagian dari produksi tas Hermes, dan kali ini Hermes meminta Robert untuk membuat design khasnya untuk tas produksi Hermes dan pastinya bertemakan hewan-hewan di alam liar yang terancam punah seperti burung tukan, jerapah dan tidak lupa kucing-kucing besar!

Kain tenun yang akan dipamerkan di Bruce Museum oleh Hermes karya Robert Dallet

Pada satu hari di bulan Januari ini Hermes dan Panthera akan menggelar sebuah acara pameran dari hasil design Robert atas Hermes. Pameran itu berjudul Fierce and Fragile: Big Cats in the Art of Robert Dallet, dan akan memamerkan 70 mahakarya dari Robert sendiri yang berbentuk lukisan.

Diantaranya juga ada sketsa singa, harimau, jaguar, macan salju, cheetah dan kucing-kucing besar lainnya. Acara pameran ini akan diadakan di Bruce Museum, Greenwich, Connecticut. Dianjurkan kepada para pengunjung dari pameran tersebut tidak hanya sekedar melihat-lihat, namun juga turut berfoto bersama hasil karya Robert tadi dan menguploadnya kea kun-akun social media pribadi yang dimiliki oleh masing-masing pengunjung (seperti Twitter, Instagram, Facebook dan sebagainya) dengan menggunakan hashtag : #fierceandfragile.

Pada acara ini, Robert berinisiiatif juga untuk memamerkan hasil design-nya untuk produk Hermes yang akan dijual. (tentu saja bertemakan tentang konservas kucing besar yang menjadi landasan utama Hermes dan Panthera). Kemungkinan item produk yang akan dipamerkan oleh Robert pada pameran tersebut hanya 6 produk Hermes dengan designnya.

Tas yang dipamerkan juga di Bruce Museum oleh Hermes karya Robert Dallet

6 produk Hermes yang akan dipamerkan dengan design Robert didalamnya adalah sebuah kain tenun buatan tangan yang bergambar harimau yang sangat gagah, vas yang bergambar macan (dilukis tangan oleh Robert) dan dilapisi emas 24 karat, sebuah jam saku yang memiliki pembungkus berkulit buaya dan memiliki gambar jaguar pada bagian tengah jamnya.

Pada pameran tersebut Panthera juga ikut mengambil bagian untuk mempromosikan kegiatan organisasi konservasi kucing besar mereka dengan menawarkan trip ke Afrika Selatan dan mengunjungi safari alam disana dan juga ke Brazil untuk memperkenalkan para responden yang tertarik melihat alam konservasi untuk jaguar yang berhasil lolos dari ancaman kepunahan. Jelas, ini merupakan pengalaman yang tidak akan terlupakan bagi mereka yang tertarik dengan tawaran Panthera.

Scarf yang dapat dibeli oleh para penggemar Hermes untuk edisi pameran Robert Dallet dengan Panthera di tiap butik Hermes

Nah catlovers, lalu bagaimana dengan kita yang mungkin tidak memiliki kesempatan untuk mendatangi langsung Bruce Museum untuk ikut serta dalam pameran Robert, Hermes dan Panthera janganlah khawatir. Hermes telah membuat scarf sutra untuk menjadi perayaan dalam acara ini juga.

Scarf tersebut diberi nama “Panthera Pardus”, dan memiliki ilustrasi seekor macan tutul dan memiliki 8 varian earna yang berbeda (90cm X 90cm, dan satu lembar scarf seharga $395 di butik-butik Hermes). Tentunya keuntungan ini akan dialokasikan kepada Panthera sebagai dana konservasi kucing-kucing besar di dunia.

Ya, tentunya kita sangat berharap kepada Hermes yang merupakan brand besar untuk ikut serta mendukung gerakan Panthera tidak hanya dalam hal dana, akan tetapi dalam penggunaan bahan kulit dalam produk fashion mereka mengingat banyak brand-brand fashion besar dan ternama selain Hermes yang menggunakan kulit harimau,singa bahkan macan tutul asli sebagai bahan dasar produk tas, baju hingga jaket produksi mereka. Sebenarnya hal itu pula yang membuat eksistensi kucing-kucing besar terancam di dunia ini, bukan begitu catlovers?

Share to...