Kucing Menyelamatkan Pengadopsi: Kisah Blake dalam Adopsi

Catlovers, kita sebagai pemelihara kucing pernahkah mengharapkan pamrih kepada mereka?.

Mungkin kita mengharapkan mereka untuk bekerja lebih keras dalam mencari tikus di sekitar rumah atau bahkan menjadi penjaga rumah kita dari pencuri? Atau kita mungkin berharap kepada mereka karena kita telah mengurus mereka secara rutin, kelak kita menginginkan suatu hari dapat dirawat oleh mereka sebagaimana kita merawat kucing-kucing kita?

Wah, sepertinya hal seperti itu tidak mungkin dapat kita harapkan ya catlovers? Akan tetapi, berbeda dengan kisah Glen Schallman. Ia menyelamatkan seekor kucing dewasa dari sebuah penangkaran yang sudah hampir ingin ‘diganti’ dengan kucing-kucing yang baru.

Lalu beberapa hari setelahnya dikatakan bahwa si kucing ini kemudian menyelamatkan hidup dari seorang lansia yang baru mengadopsinya tadi. Bagaimana bisa hal itu terjadi ya catlovers?

Pasti catlovers penasaran bukan apa yang dilakukan si kucing hingga akhirnya dikatakan bahwa ia menyelamatkan hidup pengadopsi barunya yang merupakan seorang lansia? Kali ini kami akan membahasnya secara tuntas hanya untuk catlovers di cattery.co.id. So, jangan pergi kemana-mana dulu dan terus simak artikel cattery.co.id kali ini ya catlovers!

Glen Schallman mengatakan bahwa Blake si kucing yang baru beberapa hari ia adopsi merupakan penyelamat hidupnya. Bagaimana bisa?

Glen Schallman tahu bahwa Blake si kucing hitam yang baru saja ia adopsi dari sebuah penangkaran di Humane Society yang berlokasi di Texas Utara pada bulan januari lalu adalah seekor kucing yang sangat spesial.

“Kucing hitam ini amat sangat memiliki ikatan dengan saya” tukas Glen. “Pada saat saya berkunjung ke Humane Society of North Texas beberapa hari lalu, Blake mengeong dengan kencangnya untuk mengambil perhatian para pekerja penangkaran. Saya yakin ia meneriakkan kalimat ‘keluarkan saya dari sini!’” tambah Glen.

Hingga akhirnya pilihan Glen pada kucing yang mengeong keras ini dan ia merupakan Blake. “Saya rasa Blake cukup lama berada di Humane Society of North Texas karena ia mengeong paling keras pada saat saya masuk.

Lalu kemungkinan besar yang juga dikatakan oleh para penjaga penangkaran disana adalah karena Blake adalah kucing yang berwarna hitam makan banyak calon pengadopsi yang tidak berminat memeliharanya, dan itu hanya karena mitos-mitos belaka maka banyak orang tidak ingin memelihara kucing hitam” tukas Glen.

Lalu sesampainya dirumah, Glen dan Blake mulai saling bermain, Glen mulai memberinya makan dan juga membiarkannya berkeliling rumah agar Blake dapat mengetahui jelas sebesar apa teritorial tempat ia tinggal.

Sesekali juga mereka menonton tv bersama atau Blake menemani Glen yang menonton tv sambil tertidur. Tapi ternyata Glen memiliki kondisi otak yang cukup ringkih dan ini merupakan kondisi yang amat langka pada manusia sehingga beberapa hari kemudian Glen kejang-kejang dikarenakan kondisi otak yang seperti itu, dan disinilah Blake akhirnya bergantian menjadi sosok pahlawan untuk Glen hanya baru beberapa hari ia diadopsi Glen dari Humane Society of North Texas.

“Sebenarnya saya telah seringkali mengalami kejang-kejang seperti ini sejak umur 5 tahun, dan ini dikarenakan kondisi otak saya yang berbeda dan cukup memprihatinkan”, tukas Glen.

“Semakin kesini saya semakin sering kejang disaat saya sedang tertidur. Pada saat saya tidur saya tidak sadar saya kejang, hanya saja saya semakin sulit bernafas di dalam tidur saya, kadang juga nafas saya terhenti karena kejang yang saya alami saat tertidur.

Beruntung jika saya pada akhirnya sadar dan terbangun dari tidur saya dan dapat merasakan tersedak sehingga nafas dapat saya atur kembali, tapi saya amat takut jika pada saat saya mengalami kejang dalam tidur saya dan mengakibatkan nafas saya benar-benar terhenti dan tidak dapat lagi bangun dari tidur saya untuk selamanya” tambah Glen.

Jika tidak ada Blake disamping Glen, Glen tidak tahu apa yang akan terjadi setelahnya. Kemungkinan ia tidak terbangun lagi dari tidurnya untuk selamanya.

Lalu beberapa hari setelah Glen mengadopsi Blake, Glen kejang dalam tidurnya. Kejang ini benar-benar berbeda bahkan sebenarnya Glen merasakan kejangnya, hanya saja tubuhnya tidak dapat terbangun dari tidurnya, dan disinilah Blake menyelamatkan hidup Glen. Blake kemudian menggigit jari kaki Glen yang kejang-kejang dalam tidurnya hingga akhirnya Glen terperanjak bangun dan mulai dapat mengatur kembali nafasnya.

“Jika saja tidak ada Blake disamping saya, jika saja saya tidak mengadopsinya dan jika saja ia tidak menggigit jari kaki saya, saya rasa saya tidak akan dapat melakukan wawancara hari ini melainkan sudah ada didalam peti” tukas Glen sembari memeluk Blake.

Lalu sekiranya apakah yang dilakukan Blake ini merupakan kebetulan semata? Ya, jika dilihat dari behavioristik kucing, kucing juga mayoritas senang sekali menggigit jari kaki manusia. Dan pada kasus ini telah diyakinkan bahwa Blake telah membuktikan dirinya amat sangat sensitif dengan kondisi Glen.

Kepedulian Blake kepada Glen juga terlihat pada saat Glen mulai mengalami kejang kecil disaat ia sadar, “lalu Blake akan menghampiri saya dan mulai menepuk-nepuk pundak atau lengan saya sekaligus memberikan pandangan kepada saya yang seakan ia sedang berbicara ‘apa kamu baik-baik saja?’ kepada saya” tukas Glen.

Schallman sekarang berumur 56 tahun. Ia hidup sendiri dengan kehidupan yang sederhana dan juga dibebani oleh tidak hanya 1 penyakit dalam yang fatal, akan tetapi 3 penyakit dalam komplikasi yang dapat berakibat sangat fatal sejak ia lahir:

pertama adalah sebuah kondisi negatif otak yang dinamakan polymicrogyria, schizencephaly tunggal dan sebuah tumor otak yang sangat langka dan dinamakan hypothalamic hamartoma. Pertanyaannya, apakah Blake si kucing tau semua akan hal ini? Tidak.

“Saya sangat ingat waktu pertama kali saya bertemu dengan Blake. DIruangan tempat banyak sekali kucing yang ditangkar, ia adalah kucing yang paling aktif dikandang. Melompat-lompat dan terus mengeong.

DIa hanya ingin keluar dari kandang itu lalu saya mendekati kandang Blake. Saya menggendongnya keluar kandang dan memeluknya. Lalu Blake meresponnya dengan mencium kening saya dan mendengkur” tukas Glen.

Blake amat sangat menyayangi Glen

Meskipun sekarang Blake telah ‘menguasai’ hampir seluruh bagian rumah Glen dengan berlarian kesana kemari dan terus mencari-cari hal baru, Blake tetap menjaga kondisi pemeliharanya.

Glen mengatakan bahwa Blake seperti memiliki kemampuan yang luar biasa untuk dapat membaca gerak-gerik Glen yang akan mengalami kejang bahkan disaat Glen tidak menyadarinya. “Blake sering mengingatkan saya dengan cara menyenggol bagian tubuh saya sebelum saya kejang untuk duduk atau sekedar berbaring” tambah Glen.

Kucing sebagai ahli terapi?

Dikatakan bahwa Anjing memang dapat mendeteksi kejang pada manusianya. Tapi sebenarnya tidak hanya anjing yang memiliki ‘indra ke-6’ seperti itu, kucing pun juga memiliki kelebihan yang sama.

Coba kita kembali ke tahun 2011 dimana ada berita besar tentang seekor kucing berwarna oranye (ginger tabby) yang bernama Kitty menyelamatkan hidup seorang anak kecil.

Ya ia menyelamatkan hidup si anak kecil pemeliharanya itu dengan berdiri diatas kepala si anak kecil tersebut mengeong dan seperti menangis pada saat anak kecil itu mulai kejang. Sama dengan kisah Glen dan Blake? Ya, bahkan persis.

Love your cat so your cat will love you!

Jadi benarkah kucing dapat membantu kita disaat kita kesulitan? Bahkan jika kesulitan itu berhubungan dengan nyawa? Ya, dari kisah Glen dan kisah lainnya yang mungkin tidak tertera di media kita dapat mengatakan bahwa kucing juga dapat menyelamatkan hidup kita.

Lalu bagi kita? Apakah si kucing telah menyelamatkan hidup kita? Well, coba dipikirkan kembali oleh kita. Disaat kita pulang kerja dan sangat merasa lelah kita pun pulang kerumah dan coba siapa yang mungkin ada disaat kita membuka pintu selain anak-anak, saudara atau pasangan kita? Si kucing.

Ia sangat mengharapkan kedatangan kita kerumah dan selalu setia menunggu sebagaimana keluarga kita menunggu kita dirumah. Ini sebenarnya merupakan sebuah tanda bahwa si kucing amat mengharapkan kita senantiasa dapat terus hidup bersamanya dan selalu disampingnya. Touching? Of course.

Share to...